Jumat, 05 Desember 2014

Menikmati Keindahan 4 Musim di Jepang

Ada banyak yang kalian mungkin sudah pernah tahu tentang jepang, misalnya :

1. anak2 sekolahnya kebanyakan fashion dalam berpakaian dan mengenakan rok mini







2. Kotanya sangat ramai akan pusat perbelanjaan dan indah





3. Dan penduduknya sangat ramah terhadap pendatang





4. Transportasi disana pada umumnya adalah kereta api..sangat jarang ditemukan orang berkendara mobil dan motor..






Negeri Jepang mempunyai empat musim yang jelas batasnya. Dua dari pemandangan yang paling indah di Jepang adalah ketika bunga sakura bermekaran di musim semi dan dedaunan berubah menjadi warna-warni merah, jingga, dan kuning yang mempesonakan pada musim gugur. Rakyat Jepang menikmati petanda-petanda perubahan musim dan mengamati perkembangannya dengan memperhatikan laporan cuaca, yang menampilkan peta di mana sakura sedang bermekaran pada musim semi dan dedaunan musim gugur sedang indah-indahnya. Ujung utara dan selatan Jepang mempunyai iklim yang sangat berbeda. Misalnya, pada bulan Maret, orang dapat berjemur sinar matahari di wilayah selatan atau bermain ski di wilayah utara!



MUSIM SEMI


Ada kebahagiaan tersendiri yang muncul setiap musim semi datang di Jepang. Suhu dingin mulai beranjak menghangat, lalu bunga-bunga pun mulai bermekaran indah, mulai dari ume, sakura, hingga tulip akan mewarnai penjuru-penjuru Jepang dengan warna-warninya. Yang juga tidak kalah penting dari hadirnya musim semi adalah tibanya liburan sekolah sekaligus pergantian tahun ajaran di sistem pendidikan Jepang.






























MUSIM PANAS


Musim panas di Jepang berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus.Dimana - mana masyarakat mengadakan Omatsuri ( festival ) musim panas.Festival musim panas disebut Tanabata.

Malam hari yukata (kimono musim panas) lengkap dengan uchiwa (kipas) dan geta (sandal kayu) adalah busana yang tepat untuk pergi ke festival (natsu matsuri) di Kuil.
Festival ini diramaikan dengan pedagang-pedagang yang berderet di sepanjang jalan yang diterangi ratusan chuochin (lampion). Para pedagang tersebut menjual berbagai macam mainan, omen (topeng), furin (klintingan), penganan seperti wataame (permen kapas) dan kakigori (es serut) atau makanan semacam takayoki (gurita bakar), yakitori (sate ayam), okonomiyaki (sejenis martabak telur yang diisi sesuka kita), yakitomorokoshi (jagung bakar), dll. Selain itu, festival juga diramaikan dengan berbagai permainan tradisional. Di antaranya, yang paling popular adalah kingyo sukui (menangkap ikan mas). Namun, musim panas tisak terasa lengkap tanpa adanya hanabi taikai (festival kembang api).
Hanabi taikai adalah pamandangan yang khas ketika malam hari di musim panas. Tiap tahjun, antara bulan Juli dan Agustus, festival hanabi diselenggarakan di tiap-tiap daerah di seluruh Jepang.














MUSIM GUGUR


Ketika daun-daun di pohon sudah mulai kering dan berjatuhan. Ketika suara serangga yang biasa terdengar di sebelah rumah sudah tidak lagi terdengar. Dan ketika pepohonan taman kota sudah berganti warna menjadi kuning kemerahan. Hal ini adalah pertanda musim gugur.

Musim gugur yang sangat dinanti banyak orang, karena udaranya sejuk, badan terasa segar setiap saat. Terik matahari pun tidak begitu panas dan udara juga tidak begitu dingin. Sama halnya pada saat musim semi, dua musim yang selalu dinanti-nantikan.
Musim gugur di Jepang, banyak hal unik yang dapat kita nikmati keindahannya. Kouyou , Momiji , atau daun merah yang indah menawan merupakan satu dari sekian banyak daya tarik musim gugur. Tidak hanya itu, di Jepang, ada banyak event yang menjadi ciri khas musim gugur. Makanan tradisional pun banyak disuguhkan ketika musim gugur.





















MUSIM SALJU


Musim dingin, sudah pasti SALJU yang sangat dingin.. minta ampun..Suhunya bisa sampe minus kalo malamnya. Di Jepang, biasanya mandi dan berendam di bak air panas, namanya Ofuro. Mau musim apapun..orang jepang jarang mandi air dingin. Di musim dingin, orang akan sangat suka untuk masuk ke Ofuro..



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar