Banyak orang tidak menyadari bahwa ia hidup dalam suatu sistim yang diluar kendali dirinya. Mau tidak mau, suka tidak suka manusia harus patuh terhadap suatu sistim yang telah diciptakanNYA. Manusia hidup melalui tahap demi tahap yang harus dilaluinya, terlepas ia mau atau tidak.
Dimulai dari setetes air yang hina (sperma), yang ditempatkan dalam rahim seorang ibu, menjadi segumpal darah, segumpal daging, menjadi janin, bayi yang lemah dalam kandungan seorang ibu.
Kemudian lahir kedunia sebagai bayi yang lemah tak berdaya. Perlahan lahan tumbuh dari seorang bayi yang munggil, menjadi anak-anak yang lucu.
terus tumbuh menjadi remaja
dewasa dan kuat
kemudian terus menjadi tua dan lemah kembali.
Itulah perjalanan hidup manusia, yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalani oleh setiap orang.
Ketika telah dewasa dan menjadi kuat, banyak manusia yang lupa asal kejadiannya. Ia menjadi sombong dan bangga dengan kemampuannya. Ia merasa bahwa semua yang didapat dan dimilikinya adalah karena kemampuan dan hasil kerja keras dirinya. Ia kagum dan takjub dengan kemampuan dirinya sendiri. Ia lupa pada DIA yang telah menjadikannya dari keadaan lemah, kemudian menjadi dewasa dan kuat. Ketika kuat dan berjaya ia lupa, bahwa kelak DIA akan menjadikannya tua dan lemah kembali. Manusia lupa bahwa ia berada pada suatu system yang sepenuhnya berada dalam kendali dan kekuasanNYA. Manusia lupa bahwa ia tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk merubah dan menentang kehendak NYA. Apa yang dikehendaki NYA pasti terjadi. Datangnya hari tua, menjadi lemah, kemudian wafat, kembali kepada NYA, untuk mempertanggungjawabkan semua yang telah diperbuat selama hidup didunia. Semua itu pasti akan datang dan dialami oleh setiap orang, tidak bisa ditolak dengan cara apapun.
Sudahkah kita siap menghadapi berbagai perubahan yang harus kita jalani dalam kehidupan ini?. Hari tua…saat badan telah menjadi lemah, penglihatan berkurang, pendengaran sayup sayup sampai, kulit telah keriput, tulang telah lemah, langkah telah gontai, rambut telah memutih. Kebanyakan manusia hanya care menghadapi hari tua dari segi fisik dan materi. Ikut asuransi, investasi, deposito, membangun rumah, cek kesehatan, olah raga, semuanya untuk jaminan hidup dihari tua. Kebanyakan manusia kurang memperhatikan persiapan menghadapi hari tua dari segi ruhani.
Dibelakang hari tua masih ada kehidupan yang panjang dan penuh misteri, hidup sesudah mati. Bagaimana persiapan menghadapi kehidupan dialam kubur, kehidupan dihari berbangkit, kehidupan di kampung akhirat. Semua itu termasuk perubahan dalam hidup yang harus kita jalani. Sedikit sekali orang yang mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan sesudah mati, kehidupan abadi yang tidak memiliki akhir waktu.
Kebanyakan manusia hanya fokus pada masalah kehidupan dunia, untuk apa sekolah tinggi…. agar dapat hidup layak. Untuk apa bekerja keras….. agar dapat hidup layak dan pantas. Untuk apa ikut asuransi…. untuk .jaminan hari tua. Untuk apa punya deposito di Bank……. untuk jaminan hari tua. Untuk apa ikut investasi…… untuk jaminan hari tua. Manusia berusaha, bekerja keras hanya sebatas jaminan hidup dihari tua. Mereka lupa menyiapkan bekal untuk jaminan hidup sesudah mati.
Perjalanan hidup sesudah mati adalah sesuatu yang harus kita jalani kelak, tidak seorangpun dapat menolaknya. Itu adalah ketetapan NYA yang harus kita lalui. Orang yang arif dan bijak disamping mempersiapkan diri menghadapi hari tua juga tidak lupa mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan sesudah mati.
Dimulai dari setetes air yang hina (sperma), yang ditempatkan dalam rahim seorang ibu, menjadi segumpal darah, segumpal daging, menjadi janin, bayi yang lemah dalam kandungan seorang ibu.
Kemudian lahir kedunia sebagai bayi yang lemah tak berdaya. Perlahan lahan tumbuh dari seorang bayi yang munggil, menjadi anak-anak yang lucu.
terus tumbuh menjadi remaja
dewasa dan kuat
kemudian terus menjadi tua dan lemah kembali.
Itulah perjalanan hidup manusia, yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalani oleh setiap orang.
Ketika telah dewasa dan menjadi kuat, banyak manusia yang lupa asal kejadiannya. Ia menjadi sombong dan bangga dengan kemampuannya. Ia merasa bahwa semua yang didapat dan dimilikinya adalah karena kemampuan dan hasil kerja keras dirinya. Ia kagum dan takjub dengan kemampuan dirinya sendiri. Ia lupa pada DIA yang telah menjadikannya dari keadaan lemah, kemudian menjadi dewasa dan kuat. Ketika kuat dan berjaya ia lupa, bahwa kelak DIA akan menjadikannya tua dan lemah kembali. Manusia lupa bahwa ia berada pada suatu system yang sepenuhnya berada dalam kendali dan kekuasanNYA. Manusia lupa bahwa ia tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk merubah dan menentang kehendak NYA. Apa yang dikehendaki NYA pasti terjadi. Datangnya hari tua, menjadi lemah, kemudian wafat, kembali kepada NYA, untuk mempertanggungjawabkan semua yang telah diperbuat selama hidup didunia. Semua itu pasti akan datang dan dialami oleh setiap orang, tidak bisa ditolak dengan cara apapun.
Sudahkah kita siap menghadapi berbagai perubahan yang harus kita jalani dalam kehidupan ini?. Hari tua…saat badan telah menjadi lemah, penglihatan berkurang, pendengaran sayup sayup sampai, kulit telah keriput, tulang telah lemah, langkah telah gontai, rambut telah memutih. Kebanyakan manusia hanya care menghadapi hari tua dari segi fisik dan materi. Ikut asuransi, investasi, deposito, membangun rumah, cek kesehatan, olah raga, semuanya untuk jaminan hidup dihari tua. Kebanyakan manusia kurang memperhatikan persiapan menghadapi hari tua dari segi ruhani.
Dibelakang hari tua masih ada kehidupan yang panjang dan penuh misteri, hidup sesudah mati. Bagaimana persiapan menghadapi kehidupan dialam kubur, kehidupan dihari berbangkit, kehidupan di kampung akhirat. Semua itu termasuk perubahan dalam hidup yang harus kita jalani. Sedikit sekali orang yang mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan sesudah mati, kehidupan abadi yang tidak memiliki akhir waktu.
Kebanyakan manusia hanya fokus pada masalah kehidupan dunia, untuk apa sekolah tinggi…. agar dapat hidup layak. Untuk apa bekerja keras….. agar dapat hidup layak dan pantas. Untuk apa ikut asuransi…. untuk .jaminan hari tua. Untuk apa punya deposito di Bank……. untuk jaminan hari tua. Untuk apa ikut investasi…… untuk jaminan hari tua. Manusia berusaha, bekerja keras hanya sebatas jaminan hidup dihari tua. Mereka lupa menyiapkan bekal untuk jaminan hidup sesudah mati.
Perjalanan hidup sesudah mati adalah sesuatu yang harus kita jalani kelak, tidak seorangpun dapat menolaknya. Itu adalah ketetapan NYA yang harus kita lalui. Orang yang arif dan bijak disamping mempersiapkan diri menghadapi hari tua juga tidak lupa mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan sesudah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar