Minggu, 23 November 2014

4 Makanan Pelawan Radang Sendi


Rheumatoid arthritis (RA) atau lebih dikenal dengan istilah radang sendi kronis adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya. Serangan penyakit ini umumnya menyebabkan peradangan kronis, kekakuan dan rasa nyeri. 
 
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa diet Mediterania dapat membantu menurunkan risiko peradangan dalam tubuh. Diet Mediterania adalah program diet yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, gandum, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun. 

Berikut ini adalah empat jenis makanan yang dapat Anda coba, khususnya bagi mereka yang menderita rhematoid :

1.  Ikan
Orang-orang yang menderita rematik umumnya akan memproduksi sitokin secara berlebih. Lemak tak jenuh ganda, terutama omega 3 akan membantu dalam menekan inflamasi sitokin dan bahan kimia lainnya.
Hampir semua jenis ikan memiliki kandungan omega 3. Asam lemak omega 3 banyak terdapat pada ikan salmon, herring, sarden, dan teri.  The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi kan setidaknya dua kali dalam seminggu. Ikan sebaiknya dipanggang dan tidak digoreng. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kandungan lemak sehat.

Jika tidak suka ikan, Anda bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya omega 3 asam lemak seperti walnuts (kenari), canola oil, dan kacang kedelai. Atau tanyakan kepada dokter Anda tentang suplemen omega 3 yang berasal dari tanaman.

2.  Buah dan Sayuran
Ahli gizi sering menyarankan orang untuk menambahkan warna pada diet mereka. Karena, zat yang memberi warna pada buah dan sayuran yakni flavonoid dan karotenoid  berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah komponen penting dari diet dalam melawan inflamasi (peradangan). Vitamin C merupakan antioksidan yang ditemukan dalam banyak buah-buahan dan sayuran.

Buah dan sayuran yang tinggi antioksidan termasuk di antaranya blueberry, blackberry, labu, ubi jalar, wortel, tomat, paprika, jeruk, brokoli, dan melon.

Memilih makanan yang berwarna-warni, dengan warna merah, oranye, kuning, biru, hijau, dan ungu – secara tidak langsung akan membuat Anda mengkonsumsi beragam buah-buahan dan sayuran, sehingga membantu Anda untuk mendapatkan diet yang seimbang.

3. Biji-bijian
Sebuah studi yang dipublikasi dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak biji-bijian seperti oatmeal, beras merah, dan barley mengalami penurunan tingkat C-reaktif protein (CRP) atau penanda peradangan dalam tubuh. 

Pasta gandum dan roti merupakan keunggulan dari Diet Mediterania yang mengandung selenium. Beberapa orang yang menderita rhematoid umumnya memiliki tingkat kadar selenium yang rendah dalam darah mereka.
Keuntungan lain dari makanan biji-bijian, bukan karbohidrat olahan - seperti roti putih dan nasi putih - adalah bahwa gandum utuh dapat membantu Anda mengelola berat badan Anda lebih baik.

4. Minyak Zaitun
Sebuah studi yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang sedikit mengkonsumsi minyak zaitun lebih berisiko terkena rhematoid dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Studi menunjukkan bahwa senyawa dalam minyak zaitun menghentikan produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan.

Selain menjadi komponen penting sebagai anti-inflamasi, minyak zaitun juga berfungsi sebagai pengganti untuk lemak jenuh dan trans. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan seperti susu, mentega, es krim, lemak dan daging merah. Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan yang dalam proses memasaknya dipanggang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar